Kebiasaan mencubit atau melakukan kekerasan fisik terhadap anak ketika melakukan kesalahan dapat memberikan pemahaman terhadap anak bahwa mencubit/melakukan kekerasan fisik boleh dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Orang tua perlu untuk menghilangkan kebiasaan tersebut dan mengganti perilaku yang lain.
Kebiasan melakukan kekerasan fisik terhadap anak tidak langsung membuat anak menjadi hiperaktif, namun anak jadi terbiasa untuk menggunakan energinya untuk memberikan respon terhadap stimulus yang datang. Sehingga anak perlu di beri penjelasan mengenai pembedaan kekuatan respon fisik, misalnya ketika bersalaman, menutup pintu, dll.
Mengenai keaktifan si kecil, sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan kekerasan fisik yang dilakukan oleh orang tua. Jika saat ini usia si Kecil antara 1-2 tahun dan terlihat sangat aktif maka sebenarnya hal itu dapat dikatakan wajar karena merupakan salah satu dari kebutuhan motorik anak tersebut.