Sering Diejek Saat Berolahraga Bisa Berbahaya untuk Kesehatan Anak


Olahraga bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup dalam arti guna menjaga kesehatan. Tapi pada anak-anak, olahraga justru bisa menurunkan kualitas hidupnya jika saat berolahraga mereka cenderung diejek.

Sebuah studi dari Brigham Young University di Provo, Utah, menemukan bahwa ketika berolahraga lalu anak-anak sering diejek misalnya disoraki, maka fungsi psikologisnya akan berkurang. Sehingga, fungsi psikologis ini akan berpengaruh pada fungsi fisiknya.

"Tak hanya fungsi psikologis, aktivitas fisiknya juga berkurang dan berpengaruh pada kurang baiknya fungsi fisik, sosial, dan emosional anak-anak," kata pemimpin studi Chad D Jensen kepada Reuters Health, demikian dikutip dariHealth 24, Jumat (27/12/2013).

Jensen dan rekan-rekannya mengamati 108 anak berusia sembilan sampai 12 tahun pada tahun 2010 dan 2011. Mereka diminta melakukan 21 aktivitas fisik sebelum, selama, dan setelah sekolah. Kemudian, mereka ditanya seberapa sering diejek ketika bermain sejak usia taman kanak-kanak. 

Anak-anak yang sering diejek saat berolahraga mengatakan kualitas hidupnya lebih buruk terutama mereka bisa mengalami obesitas. Sebab, anak yang di tahun pertama cenderung aktif lalu sering diejek, tahun berikutnya mereka cenderung jadi malas. 

Sementara itu, psikolog David Palmiter dari Universitas Marywood di Scranton, Pennsylvania mengatakan pada anak-anak, ejekan bisa menjadi bentuk bullying dan bisa membuat anak rendah diri ketika berolahraga. Oleh karena itu, Palmiter mengharapkan orang tua atau sekolah bisa memperluas lingkaran permainan anak.

"Sehingga ia bisa lebih dekat dengan temannya dan tidak kalah penting orang tua harus menyediakan waktu bagi orang tua untuk saling berbincang guna menghindari bullying yang terjadi di sekolah atau di lingkungan bermain di rumah," papar Palmiter.