Hanya satu-satunya blog kesehatan yang menggabungkan ilmu Hipnotherapy (therapy emosional), Akupunktur (therapy eksternal), Herbal (therapy internal)

Ini Dia Pro dan Kontra Pasangan dengan Satu Anak
Anda dan pasangan baru saja menikah dan berencana untuk segera punya momongan? Mungkin satu, dua, tiga, atau lebih. Akan ada banyak saran yang datang saudara, teman, atau orang di sekitar. Namun tentu, pilihan tetap di tangan Anda berdua.
Ketika pasangan memiliki seorang putra, pertanyaan yang biasanya muncul dari orang-orang di sekitar adalah apakah anak itu tidak ingin punya adik? Atau, bukankah memiliki seorang anak lagi akan menyenangkan?
Memiliki satu atau dua anak, itu murni merupakan keputusan pasangan. Ada konsekuensi yang harus ditanggung untuk setiap keputusan yang dibuat. Memiliki hanya satu anak saja punya kelebihan serta tantangan yang harus dihadapi, demikian pula dengan memiliki lebih banyak anak.
Salah satu tantangan yang dihadapi orangtua dengan anak tunggal adalah tekanan sosial dari orang-orang di sekitar. Orang-orang atau tetangga biasanya menyarankan atau bahkan terkadang menekan pasangan untuk memiliki satu anak lagi. Padahal, orang-orang tersebut tidak tahu secara pasti kondisi keuangan, perencanaan keluarga, atau hal-hal pribadi lain yang menjadi pertimbangan.
Tentu, tekanan itu menimbulkan ketidaknyamanan. Anda atau pasangan tak perlu resah. Jika memang sudah memutuskan untuk memiliki satu anak, yakinlah dengan keputusan itu.
Tantangan lain yang dihadapi adalah kemungkinan bahwa anak tunggal akan kesepian. Tetapi mimpi buruk itu tidak sepenuhnya akan menjadi kenyataan. Seorang anak kesepian atau tidak, tergantung bagaimana cara orangtua mengasuh anak. Jika orangtua bisa menjadi teman yang mengasikkan, sahabat, atau orang paling dekat, tentu anak tidak akan kesepian.
Kelebihan yang didapat sama seperti yang telah diketahui orang pada umumnya, memiliki hanya satu anak akan lebih menghemat biaya. Orangtua akan memiliki lebih banyak uang, waktu, dan energi untuk mengurus anak. Selain itu, anak tunggal akan mendapat lebih banyak perhatian dari orang tua. Demikian dilansir Times of India dan ditulis pada Minggu (26/1/2014).
Nah, jika Anda sudah yakin untuk hanya memomong seorang anak, pastikan bahwa anak benar-benar mendapatkan yang terbaik. Antara lain dengan mempelajari berbagai pola asuh dan menerapkan yang paling cocok untuk buah hati.
"Mengetahui pola asuh memudahkan orang tua mengenali pola asuh yang tepat untuk anak sehingga bisa membantu memberi stimulasi pada multiple inteligent anak," tutur Dr. Rose Mini, M.Psi, psikolog.
Jika kesal dengan gunjingan, paksaan, atau tekanan dari orang lain, cobalah untuk tidak balik mencampuri urusan keluarga mereka. Pasalnya perencanaan keluarga merupakan hal personal untuk masing-masing pasangan dan tidak seorang pun memiliki hak untuk mengintervensi.