Kebanyakan orang menghabiskan waktunya untuk duduk, apalagi untuk pekerja kantoran dan orang-orang yang hobi menonton televisi. Padahal duduk terlalu lama dapat memberikan dampak negatif bagi tubuh, meski tak banyak yang tahu soal itu.
Studi terbaru menemukan seseorang yang biasanya duduk selama 13 jam dalam sehari berisiko 50 persen mengalami disabilitas atau kecacatan, tak peduli jika partisipan yang kesemuanya berusia rata-rata 60 tahun tersebut juga aktif melakukan olahraga dengan intensitas sedang.
Selain risiko tersebut, berikut sejumlah gangguan kesehatan yang pasti dialami orang-orang yang banyak menghabiskan waktunya untuk duduk.
1. Pembuluh darah bocor
Profesor Mark Whiteley, konsultan bedah vaskular dari Whiteley Clinic, London Barat menjelaskan jika darah tidak dipompa keluar dari kaki dan kembali ke jantung akibat kebanyakan duduk, maka tekanan yang dirasakan pembuluh darah di kaki akan terus meninggi.Karena dinding pembuluh berada di bawah tekanan, sejumlah protein dan cairan dari jaringan akan 'bocor' dan mengakibatkan peradangan. Hal serupa juga bisa terjadi pada orang kurus sekalipun. Dari waktu ke waktu, masalah yang sama akan menyebabkan kulit mengeras dan ulkus kaki (leg ulcer).
Profesor Whiteley juga mengatakan kurangnya sirkulasi di kaki dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah seperti deep vein thrombosis (DVT). Untuk mencegah hal ini, Profesor Whiteley menyarankan agar orang yang banyak duduk kerap menggoyang-goyangkan jari kaki saat duduk, berdiri dan berjalan tiap 20 menit akan aliran darah tetap berjalan lancar.
2. Gula darah naik
"Duduk terlalu lama menyebabkan insulin dalam tubuh menjadi resisten, dan ini adalah gejala diabetes tipe 2," tandas Dr Mark Vanderpump, pakar diabetes dan endokrinologi dari Royal Free London NHS Foundation Trust.Dan jika tidak banyak bergerak karena kebanyakan duduk maka otot-otot tubuh tak begitu mampu menyerap glukosa dari aliran darah dan lebih resisten terhadap insulin. Bahkan sebuah studi dari University of Massachusetts Amherst menemukan hanya satu hari saja duduk terlalu lama dapat menyebabkan penurunan respons insulin.
Kondisi ini hanya dapat diatasi dengan bergerak secara rutin, meskipun porsinya kecil, dengan begitu aktivitas otot akan tetap tinggi.
3. Sembelit
Lain lagi apa yang dikatakan Anton Emmanuel, konsultan gastroenterologi dari University College Hospital, London. Menurutnya kebanyakan duduk dapat menyebabkan konstipasi alias sembelit. "Saat terlalu lama duduk, maka takkan banyak terjadi kontraksi yang mendorong usus Anda. Isi dari usus pun menjadi kering dan feses yang keluar jadi lebih keras," terangnya.Selain sembelit, kebanyakan duduk juga dapat berujung pada heartburn. Kurang gerak setelah makan membuat perut jadi kosong lebih lambat. Akibatnya makin banyak asam perut yang dihasilkan untuk mencerna makanan dan kombinasi tersebut memunculkan gejala seperti sensasi terbakar di belakang tulang dada dan mual.
Untuk mengantisipasi hal ini, Emmanuel menyarankan gerakan fisik ringan selama 10 menit misal menggunakan tangga saat menuju ke meja/ruang kerja. Selain itu, hindari terlalu banyak minum saat makan dan membiasakan jalan-jalan sebentar seusai makan.
4. Sakit kepala
Posisi duduk yang membuat leher sedikit menunduk dapat mempengaruhi saraf di leher dan menyebabkan sakit kepala. Menurut Andy Dowson, direktur divisi sakit kepala dari King's College Hospital, London, hal ini karena saraf di dahi dan wajah terhubung ke bagian otak yang sama dengan saraf di bagian belakang kepala sehingga mereka bisa saling mempengaruhi satu sama lain.Fisioterapis Sammy Margo menambahkan postur tubuh yang buruk akibat terlalu lama duduk juga dapat mempengaruhi bahu. Sendi yang ada di bahu jadi tertekan sehingga sering muncul gejala seperti nyeri bahu atau bahu yang sulit digerakkan.
Sammy juga mengatakan untuk mendapatkan postur duduk yang baik, dorong pantat ke belakang kursi sehingga punggung jadi lebih tegak. Dan untuk menjaga kesehatan punggung, berdirilah setiap satu jam sekali dan tarik kedua tangan Anda di belakang punggung untuk mengembalikan postur leher, punggung dan bahu Anda yang tadinya sedikit menekuk karena duduk lama.
5. Lutut berbunyi
Osteoarthritis lutut tak hanya dialami orang-orang yang banyak melakukan olahraga berintensitas tinggi, tapi juga yang kebanyakan duduk. Hal ini karena kurang gerak mengakibatkan obesitas dan peningkatan massa tubuh ini nantinya malah menambah tekanan pada persendian. Kemungkinan lainnya, otot jadi melemah karena jarang dipakai."Jika Anda harus mendorong diri Anda keluar dari kursi dengan kedua tangan maka itu tandanya otot Anda sedang melemah. Dan otot melemah seringkali dikaitkan dengan osteoarthritis. Kondisi ini sendiri paling sering terjadi di lutut," tutur Philip Conaghan, profesor bidang musculoskeletal dari University of Leeds.
Lagipula menurut fisioterapis Sammy Margo, lutut manusia tidaklah dirancang untuk menekuk dalam keadaan duduk sepanjang hari.
6. Otak berkabut
Sudah banyak studi yang memaparkan kaitan antara aktivitas fisik dengan fungsi kognitif. Profesor Mike Trenell dari Newcastle University menjelaskan, "Manfaat yang dirasakan otot ketika banyak bergerak juga akan terlihat pada otak. Dan jika aliran darah ke otak Anda bagus, maka aliran darah ke otak pun juga akan lancar."7. Kanker usus
Tim peneliti asal University of Western Australia menemukan orang-orang yang bekerja sambil duduk selama 10 tahun berpeluang dua kali lebih besar menumbuhkan tumor di salah satu bagian usus bawahnya dan berisiko terkena kanker rektum atau anus hingga 44 persen, tak peduli meski mereka aktif melakukan kegiatan fisik di waktu senggangnya.Studi lain mengatakan kebanyakan duduk juga meningkatkan risiko kanker payudara serta endometrium (leher rahim). Peneliti menduga insulin yang menumpuk akibat duduk terlalu lama mendorong pertumbuhan sel, yang salah satunya bisa berubah menjadi tumor.