![]() |
Hubungan antara Hipnosis dan Gelombang Otak Manusia |
Melalui beberapa riset, ditemukan adanya perubahan gelombang otak saat kondisi trans (kondisi hipnosis) mulai dicapai. Perubahan pola gelombang otak tersebut dapat diukur dengan alat pengukur yang disebut elektroencepalograph (EEG). Secara garis besar, gelombang otak manusia dibedakan dalam empat jenis, yaitu Beta, Alpha, Theta, dan Delta.
Dalam kondisi normal saat kita melakukan pekerjaan sehari-hari, gelombang otak yang dominan adalah Beta. Saat seseorang dalam keadaan relaks dan mulai terhipnosis, gelombang otak yang dominan mulai bergeser dari Beta ke Alpha (trans ringan/ light trance). Trans merupakan kondisi ketika pikiran sadar kita tidak lagi memegang kendali seutuhnya dan mulai digantikan oleh pikiran bawah sadar. Semakin dalam orang masuk ke kondisi hipnosis, semakin rendah gelombang otaknya, mulai masuk ke Theta (medium trance) dan Delta (high trance).
Dalam kondisi hipnosis, pikiran bawah sadar manusia dapat diakses karena diri seseorang lebih fokus secara internal dengan gelombang otak yang lebih rendah. Kondisi ini dicapai saat ia berada dalam kondisi yang lebih relaks. Berikut ini pola gelombang otak manusia berdasarkan pengukuran EEG.
1. Beta (14-13 Hertz)
Beta merupakan gelombang otak yang mempunyai frekuensi paling tinggi, yaitu 14 siklus per detik (spd) atau Hertz hingga 30 sod/Hertz.
Gelombang ini diproduksi otak ketika seseorang dalam kondisi terjaga sepenuhnya; saat pikiran sadar benar-benar sangat aktif. Kondisi ini, misalnya, mucul saat seseorang sedang sibuk belajar, menganalisis, atau memperhatikan sesuatu yang umumnya mengarah ke bagian luar dirinya (eksternal).
2. Alpha (8-13,9 Hertz)
Alpha merupakan jenis gelombang dengan frekuensi dibawah beta, yaitu antara 8 hingga 13,9 Hz. Gelombang ini diproduksi dalam keadaan yang lebih tenang dan santai, biasanya dalam kondisi ini, seseorang mampu merasakan kondisi relaks pada tubuh dan pikirannya.
Gelombang Alpha merupakan gelombang yang timbul saat pikiran sadar mulai pasif dan sebaliknya, pikiran bawah sadar mulai aktif. Dalam keadaan Alpha, pikiran kesadaran manusia mulai mengarah ke dalam dirinya sendiri atau berfokus pada suatu hal saja (internal).
3. Theta (4-7,9 Hz)
Theta merupakan jenis gelombang dengan frekuensi di bawah Alpha, yaitu antara 4 hingga 7,9 Hz. Gelombang ini terjadi ketika kesadaran menusia lebih mengarah ke dalam dirinya sendiri (internal), misalnya pada kondisi ketika seseorang merasakan kantuk yang sangat dalam. Pada saat kondisi ini dicapai, pikiran bawah sadar benar-benar telah aktif dan menggantikan pikiran sadar.
4. Delta (0,1-3,9 Hz)
Delta merupakan jenis gelombang otak yang paling lambat, yang berkisar antara 0,1 hingga 3,9 Hertz. Gelombang ini terjadi ketika manusia masuk kedalam tidur yang sangat nyenyak (sleep state/somnambulism).